Welcome!


Selamat datang di Kendaribeach, proyek rame-rame dari beberapa blogger Kendari. Untuk berpartisipasi, kirimkan ko punya profil singkat dan komentar ke Forum Silaturahmi Masyarakat Sultra :

Forum ini terselenggara atas bantuan Ichal dari Kendari Info. Logo Design by Mokokoro.

Apr 9, 2007

Seputar Uang Panai

Photo : Courtesy of Sarahfriedlander - Flickr.com

Beberapa hari yang lalu, saya chatting dengan beberapa teman dari Kendari dan salah satu topiknya adalah tentang mahalnya uang panai di Kendari. Apa sebenarnya uang panai itu? Uang panai adalah sejumlah uang yang diserahkan oleh pihak mempelai pria kepada mempelai wanita. Berangkat dari hal ini, sudah semestinyalah jika ada unsur keikhlasan dari kedua belah pihak di dalamnya. Pada dasarnya uang panai sendiri bisa dibagi menjadi dua unsur yaitu, uang mahar yang merupakan hak prerogatif mempelai wanita dan uang yang dipakai untuk membiayai pesta dan urusan-urusan lain seputar prosesi pernikahan. Untuk jenis yang kedua, biasa disebut uang belanja atau uang yang hangus dimakan api.
Pernikahan sendiri pada dasarnya bukan saja menikahkan kedua mempelai namun juga mempersatukan dua keluarga besar, sehingga tidaklah heran hampir setiap keluarga selalu berupaya untuk menyelenggarakannya semeriah mungkin. Namun demikian, hal ini tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Dan penentuan seberapa besar uang panai itu, tergantung dari hasil mufakat dari kedua keluarga tersebut. Dengan demikian, tidak ada patokan dalam penentuan seberapa besar uang panai tersebut. Oleh karenanya, anggota delegasi yang diutus untuk melamar ataupun bernegosiasi dengan pihak wanita sangatlah berperan penting dalam penentuannya.
Berikut tips untuk anda yang ingin menikah namun terbentur kendala uang panai.
  1. Berdoa. Bagi yang beragama Islam, pernikahan adalah setengah dari dien (agama) dan ijab kabul menandai apa2 yang tadinya haram menjadi halal. Janji Allah untuk memudahkan urusan orang-orang yanag berniat baik sangat jelas disebutkan dalam Al-Quran. So, keep praying guys....
  2. Menghadap langsung ke orang tua wanita. Saat ini, sebaiknya anda jangan membawa orang tua anda terlebih dahulu, just in case ada hal-hal yang tidak diinginkan. Sampaikan itikad dan niat baik anda dan sampaikan juga apa yang menjadi kendalanya. Namun tentu saja dengan cara yang bijak. Jika kedua orangnya adalah orang tua yang bijak, Insya Allah merekapun akan terkesan dengan sikap anda. Tunjukkan sopan santun dan kesungguhan anda di hadapan mereka.
  3. Minta si gadis untuk melobi keluarganya. Karena pernikahan tersebut diawali dari keiginan 2 insan untuk bersatu, sudah semestinya si wanita juga menunjukkan upayanya agar prosesnya tidak dipersulit. Caranya, bisa dengan bicara dari hati ke hati dengan orang tua. Jika takut pada Ayah, coba mulai dengan ibu yang biasanya hatinya lebih lembut. Ataupun sebaliknya. Jika masih ditolak, cobalah terus dengan cara bijak. Jangan sampai ada tindakan yang mengarahkan kepada durhaka pada orang tua. Bukankah niat menikah itu adalah hal yang suci? jadi jangan kotori dengan awal yang tidak baik.
  4. Temukan Wali yang tepat. Jika anda adalah seorang pria dari kota lain yang kebetulan berniat ingin melamar seorang gadis dari Sulawesi Tenggara, cobalah untuk meminta kesediaan seorang wali yang mengetahui prosesi adat seputar pernikahan di Sultra. Akan lebih baik lagi jika beliau adalah seseorang yang bijak dan perkataannya didengarkan dalam upacara-upacara adat. It works !!! kata teman saya yang berhasil mempraktekkannya. Beliau berhasil menyunting gadis pujaannya dengan jumlah uang panai yang rasionil sesuai kemampuannya dan tanpa utang di akhir pesta.

Jika anda sudah berhasil dengan urusan panai, jangan langsung senang dulu. Apalagi jika prosesi pernikahan yang sesungguhnya belum terjadi. Jika pernikahan yang akan dilaksanakan itu mengikutsertakan upacara adat didalamnya, ada baiknya anda tetap berkonsultasi dengan pihak yang mengetahui secara pasti prosedur yang harus dilewati.

Orang bilang, lain padang lain belalang lain lubuk lain ikannya. Mungkin di daerah anda, saat mempelai datang langsung ditaburi untain melati, namun di beberapa suku di Sultra anda harus melewati prosesi lain. Sebagai catatan, di Sultra sendiri ada beragam suku, i.e. Muna, Tolaki, Buton, Moronene, Kabaena dll. Sebagai contoh, masyarakat Muna biasanya menyajikan silat khas daerah Muna sebagai upacara penyambutannya. Jadi, rombongan pihak mempelai pria akan berangkat dengan pesilatnya demikian pula halnya pihak wanita juga akan menyambutnya dengan pesilat mereka. Dan selanjutnya mereka akan bermain silat selama beberapa saat yang menandakan penerimaan pihak wanita terhadap rombongan dari keluarga pria.

Selain itu, jumlah pinang ataupun hantaran yang diserahkan ke pihak wanita akan sangat beragam maknanya. Anda pasti tak ingin dianggap kurang paham adat. So, ikut sertakan orang yang lebih paham dalam prosesi ini. Manfaat lainnya, pihak keluarga wanita juga tentu akan senang jika mendapatkan seorang menantu yang mau menghormati adat mereka. Untuk pihak wanita, mereka pun sebaiknya memiliki seorang narasumber yang paham akan adat pihak mempelai pria. Karena setelah prosesi pernikahan biasanya ada upacara mengantar kedua mempelai ke rumah mempelai pria. Dengan demikian kesalahpahaman yang biasanya terjadi hanya karena kesalahan komunikasi bisa terhindarkan. Dan kedua mempelaipun akan tersenyum dengan lebih manis lagi di atas singgasananya.

Akhir kata, coba mi dipraktekkan guys...then you'll be fine & wish u luck...

10 comments:

Anonymous said...

hmmmm.... sepertinya ini yang tulis artikel sudah nikah yaa...??! soalnya sepertinya berpengalaman skali... hehehe....

Tari Mokui said...

adedeh inaaa....amate idia...(gubrakkss!!!)

btw...untuk tau bagemana hidup di surga tida harus masuk surga dulu tooo... :D

gazali muhammad said...

hehehehe.........
:P
mo nikah kok susah yah...........

hahahaha/..........

ada itu lagu yang bilang pake istilah "jual anak" hehehehehehehehe

tapi mo diapa...
sudah beginimi adatnya

dhoni said...

yuppi... saya dah menyunting gadis pujaanku nan ayu temtu dai bumi mekongga (walau doi bugis-toraja ji) tapi secara umum tips tsb di atas suangat berhasil... ;-)
so... ayo maju ...!
ganbatte kudasai... (eh... salah bahsa yach hehehe..)

Anonymous said...

tidak bisa dihapus yang kayak begitu???...trus sapami jodohnya orang miskin kaya saya ini???...

Anonymous said...

klo tdk salah brarti benar he, sa pernah dengar ini (silahkan dikoreksi klo belum tepat)

di Muna, untuk melamar gadis terbagi 2 cara yi 1)angka mata dan 2)angka kundo

ut yg pertama yi 'angka mata'=lewat depan, berarti melamar si gadis dengan cara terang-terangan (maksudnya bukan pake lampu >100watt), melalui persetujuan wali dengan sejumlah rangkaian adat yg panjang (kurang lebih seperti yg sdh dijelaskan di posting ini).

ut yg kedua yi 'angka kundo'=lewat belakang. Hmmm dari artiny bisa ditebak prosesnya kaya apa. Si gadis ikut* (*baca=dibawa lari) pujaan hatinya menuju rumah imam (penghulu nikah) tanpa diketahui wali si gadis (dijemput diam-diam). Sbg syarat dari cara tersebut maka diselipkan sejumlah uang dibawah bantal kamar tidur si gadis. Jumlah uang untuk angka kundo ini tidak sebesar jumlah uang angka mata. Bahkan bila dibandingkan jumlahnya sangat kecil.

Kedua cara tersebut sah menurut hukum adat Muna dan ini sudah berlaku secara turun temurun, hingga saat ini masih ada yg praktekkan. Walaupun demikian, cara ini sesungguhnya tidak disenangi oleh pihak perempuan. Saat ini untuk menggunakan cara ’angka kundo’ akan mengandung sejumlah resiko yang walaupun hal tersebut diakui secara adat tapi tak segan si gadis dijemput pulang kembali dengan paksa (bisa dengan menggunakan kekerasan fisik) oleh keluarganya. Ini sangat mungkin disebabkan oleh tak paham adat secara keseluruhan. Padahal seringnya mereka mngaku paham adat, eiits bukan membela cara tersebut tapi ini tentang komitmen pelaksanaan adat.

Biasanya motif untuk pelaksanaan cara kedua yaitu masalah ekonomi (kurang dana) dari pihak laki-laki. Yang lainnya bisa disebabkan oleh tidak ada persetujuan diantara keluarga kedua belah pihak terhadap hubungan sepasang kekasih tersebut. Sehingga sepasang kekasih tersebut sepakat memilih cara kedua untuk mengabadikan cinta mereka berdua dengan bersumpah didepan penghulu.
Perjuangan Cinta........???
_________________Nda tau mi juga

Anonymous said...

seru euy.. bisa ngobrol pkai logai kendari lagi he..he...

syallom

Sanggoleo said...

teori ji bung!!! nda ada istilah uang panai dalam kamus orang kendari ASLI, itu istilah UGI!!!!

Joe said...

Mana semuami penghuninya ini blog, Hallooo!!!

Anonymous said...

Kalo orang Kendari (cowok) nikah sama orang Jawa (cewek) apa juga pake uang panai??