Welcome!


Selamat datang di Kendaribeach, proyek rame-rame dari beberapa blogger Kendari. Untuk berpartisipasi, kirimkan ko punya profil singkat dan komentar ke Forum Silaturahmi Masyarakat Sultra :

Forum ini terselenggara atas bantuan Ichal dari Kendari Info. Logo Design by Mokokoro.

Jan 24, 2007

Minggir pak...

Different pond different fish. Kebiasaan tiap daerah emang beda. Termasuk saat anda hendak memberitahu pak supir untuk menghentikan kendaraannya. Jika anda seorang pendatang yang baru saja naik pete-pete (sebutan khas untuk angkot) di kendari, silahkan aplikasikan tips berikut.

Satu hal yang perlu anda ingat, warga Kendari lebih familiar dengan istilah "minggir pak..." daripada istilah "stop pak...", "kiri pak...." ataupun "berhenti pak....". Seringkali saya satu pete-pete dengan pendatang dari kota lain dan orang tersebut kebingungan karena saat dia bilang "kiri pak / stop pak", supirnya malah tenang-tenang saja menjalankan pete-petenya. Yah, itulah supir di sana memang lebih terbiasa dan awas dengan kalimat " minggir pak...daripada kalimat lainnya".

Selain itu, saat mengucapkannya andapun harus bersuara keras namun tetap sopan. This is the hardest part. Mengapa demikian? Karena rata-rata pete-pete di Kendari full music. Bahkan banyak yang dilengkapi peralatan audio visual. Jika tidak demikian, pete-pete tersebut kekurangan daya tarik untuk mengundang penumpang. Malah ada selentingan, kalau pete-petenya tidak dilengkapi music, anak sekolahan malas naiknya. Padahal merekalah pangsa pasar terbesar bisnis transportasi di Kota kendari.

Saat anda berada dalam pete-pete, bisa jadi anda akan merasa sedang berada di dalam diskotik. Jadi anda harus mengimbangi suara music dalam pete-pete tersebut. Tapi ingat, nada suara anda harus tetap sopan, jika tidak supirnya bisa tersinggung dan malah menurunkan anda cukup jauh dari tempat tujuan. Serba salah ya....anyway..enjoy hanging around in Kendari

7 comments:

Anonymous said...

coba kalo ngomong "awas pak..." ntar dikira mo berantem kali yah he he he..^_^

Diah Alsa said...

yaa.. gitu deh, orang kendari emang macam2 ragam ciri khasnya.. termasuk cara orang menyetop pete-pete. kadang2 ada jg yg bilang..."kipas.. kiri pak sopir maksudnya :D hehehhhh....

DeLaKeke said...

Biasanya Kalo dari Kemaraya mo ke Kampus Baru, tinggal tunjuk tangan Kebelakang..
Tapi Kadang Pa Sopirnya, tidak mau, soalnya kejauhan, bayarnya jauh-dekat sama...hweheh
Bagaya betul, anak Kendari,pete2 sudah stop/berhenti,isin dalamnya diliat dulu,kalo tidak cocok dengan selera, disuruh pergi itu pete-pete (baca:Angkot)

Anonymous said...

enak naik ojek ces...
fenomena yg belum tentu ada di kota lain..jumlah pos ojek di kendari mgkn paling banyak di indonesia hahahahaaaa...coba bayangkan di tiap 100 mtr di tepi jalan raya, pasti ada pos ojek..tidak percaya,buktikan sendiri..let's to kendari...

Anonymous said...

enak naik ojek ces...
fenomena yg belum tentu ada di kota lain..jumlah pos ojek di kendari mgkn paling banyak di indonesia hahahahaaaa...coba bayangkan di tiap 100 mtr di tepi jalan raya, pasti ada pos ojek..tidak percaya,buktikan sendiri..let's to kendari...

Anonymous said...

sa ingat dulu waktu sma, kalo pulang sekolah hari jumat, sopir pete2nya jual mahal pet, soalnya bersamaan dgn waktu pulangnya PNS, jadi itu sopir da lebih pilih angkut PNS daripada anak sekolah, soalnya bayarnya beda. sampe pernah kasian sa sampe rumah jam 2. kalo sudha hari jumat, kita selalu doakan itu pete2 nda ada yg mo naik, rasakan ko jalan2 kosong;)

Unknown said...

Hmmm.... pernah tuh saya turun mendadak dari pete2. Gila aje... dia ngebutnya kagak karuan.. ya ud ta' maki2 aja sekalian. eh, bukannya jadi pelan malahan makin kencang.
Enak aja, emang nyawa dijual dipasar....

So tips dari aku : jangan milih sopir yang mukanya uda keliatan sangarnya Tapi jgn juga milih pete2 yang sopirnya orang tua krn pasti gak nyampe2....hehehe